Main Article Content
Abstract
Secara historis masyarakat Dayak Bulusu tidak bisa dilepaskan dari sumber daya hutan. Secara ekonomi, lahan hutan menjadi tempat masyarakat berladang yaitu pertanian pada lahan kering dengan sistem gilir balik, menggunakan kearifan lokal dan tahapan perladangan yang dipraktekkan secara turun temurun. Fenomena perubahan iklim yang terjadi saat ini berdampak terhadap makhluk hidup dan lingkungan, termasuk ancaman bagi pertanian masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kalender musim perladangan dalam 1 periode tanam di tengah masa perubahan iklim dan peran gender dalam perladangan. Penelitian ini dilakukan di Desa Pungit Kecamatan Sekatak Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara pada Bulan Juli-Agustus 2022. Pengambilan data dilakukan dengan teknik triangulasi yaitu FGD, observasi lapangan dan kajian literatur. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Kegiatan berladang Dayak Bulusu Desa Pungit Sekatak dilakukan dengan tahapan tertentu dimulai dari tahap pemilihan lokasi berladang dan penebasan pada Bulan Mei; penebangan dan pemotongan dahan ranting pada bulan Juni; pengeringan selama bulan Juni-Juli; pembakaran pada bulan kering yaitu Bulan Agustus-September; penanaman dilakukan Bulan September-Oktober dimana sudah mulai musim hujan; pemeliharaan yaitu setelah masa tanam hingga memasuki Bulan Pebruari yang dilanjutkan dengan pemanenan hingga bulan Maret. Laki-laki dan perempuan berperan penting dalam setiap tahap kegiatan berladang sesuai dengan porsi dan perannya masing-masing.