Main Article Content
Abstract
Rotary lathe dengan spindel besar masih banyak digunakan di pabrik finir dan kayulapis di Indonesia, dan selama ini rata-rata separuh kayu bulat bahan baku menjadi limbah, dan 25 persennya disumbang di mesin rotary lathe. Sementara itu di sisi lain, kebutuhan dunia terhadap produk kayulapis tidak akan pernah hilang bahkan akan terus meningkat. Pasalnya, kayulapis adalah satu produk bahan bangunan yang paling ramah lingkungan dan berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbarui. Pertumbuhan kembali industri kayulapis seperti masa jayanya dulu, berkonsekuensi meningkat pula kebutuhan log bahan bakunya, dan dengan sendirinya potensi kehilangan log sebagai limbah akan meningkat pula. Sehingga harus ada perubahan mendasar pada industri ini, di antaranya adalah perubahan mesin produksi dari rotary spindle besar ke rotary tanpa spindle (spindleless). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rendemen dan jumlah finir hasil kupas mesin rotary lathe spindleless serta produk lain yang menyertai berupa empulur (log-core) dan potongan tepi (waste spur-knife). Analisis hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara umum rotary lathe spindleless memberikan rendemen lebih 60%, berupa finir gulung (continuous/endless veneer) dan finir inti (poly piece core) pada semua kelas mutu dan kelas diameter, dan selebihnya adalah limbah yang berupa finir round-up dan empulur hingga 15% dengan diameter rata-rata 23 cm. Jika pengupasan dilanjutkan hingga diameter 7 cm, akan menambah rendemen finir lebih dari 10%
Keywords
Article Details
References
-
NULL