Main Article Content
Abstract
Potensi Indonesia dalam pemanfaatan energi baru terbarukan cukup besar yang salah satunya bersumber dari Biomassa yang bahan bakunya mudah didapatkan dan ketersediaannya cukup melimpah, salah satunya adalah Sekam padi. Pembuatan briket umumnya memerlukan penambahan bahan perekat untuk meningkatkan sifat fisik dari briket. Adanya penambahan kadar perekat yang sesuai pada pembuatan briket akan meningkatkan kualitas briket tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan perekat tepung sagu dengan kosentrasi yang berbeda yaitu 10%, 15% dan 20%. Hasil Penelitian menunjukkan kadar air adalah P1=5,85%, P2 = 6,01% P3= 6,63%, kadar abu P1=24,35%, P2=21,27%, P3=17,73% dan rata-rata laju pembakaran adalah P1=0,0056 g/detik, P2=0,0051 g/detik, P3=0,0049 g/detik. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar air pada briket yang dihasilkan telah memenuhi SNI, sedangkan kadar abu pada briket belum memenuhi SNI dan untuk laju pembakaran kualitas yang terbaik terdapat pada perlakuan P3 yaitu 0,0049 g/detik.