Main Article Content
Abstract
Durian merupakan tanaman buah di Indonesia, tanaman durian terdapat di seluruh pelosok dengan rasa dan memiliki ciri khas sendiri tiap daerah. Bukan hanya di indonesia tanaman durian tersebar ke seluruh Asia Tenggara, dari Sri Langka, India Selatan hingga New Guenea. Guna meningkatkan hasil produksi durian, maka petani dapat melakukan strategi melalui perbanyakan tanaman durian baik secara generatif maupun vegetatif. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui tingkat keberhasilan dengan menggunakan grafting menggunakan berupa gunting okulasi dan pisau okulasi, serta untuk mengetahui kecepatan waktu pecah tunas grafting tanaman durian dengan menggunakan kedua alat tersebut. Penelitian ini menggunakan 2 faktor perlakuan. Perlakuan pertama adalah alat yang digunakan yaitu G (menggunakan gunting) dan P (menggunakan pisau). Faktor perlakuan kedua adalah jumlah mata tunas (1: menggunakan 2 ruas mata tunas; 2: menggunakan 3 ruas matas tunas; 3: menggunakan 4 ruas matas tunas). Dengan demikian didapatkan 6 perlakuan yaitu G1, G2, G3, P1, P2, dan P3. Masing-masing diulang sebanyak 2 kali ulangan sehingga didapatkan 12 satuan percobaan. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa penggunaa Gunting grafting (G) berpengaruh nyata pada persentase pertumbuhan, berpengaruh sangat nyata pada pecah tunas dan berpengaruh sangat nyata pada jumlah daun 60 HSG (hari setelah grafting). Selain itu, hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pisau okulasi (P) berpengaruh nyata pada persentase perkecambahan, berpengaruh sangat nyata pada pecah tunas.