Main Article Content

Abstract

Pengelolaan limbah padat (sampah) di Indonesia pada umumnya masih mengandalkan proses pengumpulan dan pembakaran (insinerasi) sampah dari rumah-rumah/fasilitas umum lain ke tempat pembuangan akhir (TPA). Faktanya pemanfaatan sampah domestik di lingkungan dirasakan masih belum maksimal. Penelitian ini berfokus pada pemanfaatan kulit buah-buahan yang biasa terbuang sebagai sampah domestik untuk diproses menjadi ekoenzim. Limbah domestik yang digunakan dalam penelitian ini dibuat menjadi empat variasi yaitu campuran kulit buah nanas, jeruk, dan pisang (P1), kulit jeruk saja (P2), kulit pisang saja (P3), dan kulit nanas saja (P4). Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan komposisi variasi terbaik yang dapat menghasilkan karakteristik ekoenzim yang baik. Karakteristik yang dimaksud adalah aroma, warna, pH, TDS, dan kandungan alkohol dari hasil fermentasi limbah kulit buah tersebut. Empat perlakuan dalam penelitian ini tidak menunjukkan pengaruh yang menonjol yang memunculkan hasil berbeda, sehingga disimpulkan perlu penelitian lanjut untuk mengetahui perlakuan terbaik yang ditinjau dari aktivitas enzimnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik ekoenzim yang dihasilkan dalam penelitian ini hampir sama dengan penelitian terdahulu. Aroma ekoenzim yang berbau asam dan lebih dominan bau kulit buah yang digunakan, warna larutan yang coklat, pH dalam kisaran 3,0-3,6, total padatan terlarut (TDS) berkisar 1.100 – 2.300 mg/L, dan kandungan alkohol 6-8% (v/v).

Keywords

ekoenzim fermentasi sampah pH total padatan terlarut

Article Details

How to Cite
Pangaribowo, E., Alkas, T. R., Azwari, F. ., Triyono, J., & Wahyuni, R. (2023). Penggunaan Kulit Nanas, Jeruk, dan Pisang dari Sampah Domestik untuk Produksi Ekoenzim: Utilization of pineapple, orange, and banana peel from domestic waste for ecoenzyme production. Buletin Loupe, 19(02), 132–137. https://doi.org/10.51967/buletinloupe.v19i02.2912