Main Article Content

Abstract

Polystyrene foams populer digunakan sebagai pengemas makanan, namun sulit terdegradasi secara alami, sehingga digantikan dengan pati dan serat yang  biodegradable (biofoam). Biofoam dari pati dan serat mempunyai ketahanan terhadap air yang buruk sehingga ditambahkan polyvinil alcohol (PVA). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penambahan PVA terhadap karakteritistik biofoam berbasis pati sagu dan ampas tebu yang dibuat dengan menggunakan metode baking process. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan penambahan PVA sebanyak 0, 5,10 dan 15% pada biofoam berbasis sagu dan ampas tebu. Penambahan PVA memengaruhi kadar air, daya serap air, biodegradasi, morfologi permukaan biofoam, warna dan tekstur biofoam, sedangkan aroma tidak dipengaruhi oleh penambahan PVA. Semakin besar penambahan PVA, kadar air dan daya serap air semakin rendah, morfologi permukaan biofoam dan tekstur semakin halus, namun penambahan PVA mengurangi biodegradasi biofoam meskipun masih sesuai dengan standar. Penambahan PVA 15% menghasilkan biofoam dengan kadar air 9,54%, daya serap air 8,11%, biodegradasi 81,34 % selama 7 hari pada tanah gambut, warna putih kecoklatan sampai agak putih, dan tekstur halus sampai sedikit halus.

Keywords

biodegradable foam baking process polivinil alkohol

Article Details

How to Cite
Yasin Arifin Dayaka, & Indrastuti, Y. E. (2023). Karakterisasi Biofoam Berbasis Pati Sagu dan Ampas Tebu dengan Penambahan Polivinil Alkohol (PVA): Characterization of Sago Starch and Sugarcane Baggasse Based Biofoam with Polyvinyl Alcohol (PVA) Addition. Buletin Loupe, 19(02), 125–131. https://doi.org/10.51967/buletinloupe.v19i02.2661

References

    NULL