Main Article Content
Abstract
Saat ini terlihat kecenderungan terjadinya penurunan kualitas air di beberapa daerah, terutama daerah perkotaan. Perkampungan Mendawai terletak di Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya merupakan daerah permukiman padat penduduk. Daerah ini merupakan kawasan rawa yang rawan luapan sungai yang difungsikan sebagai drainase kota. Tujuan penelitian adalah mengetahui jenis dan tingkat kerusakan air tanah dan air rawa. Metode yang digunakan untuk menentukan kualitas air tanah dan air rawa adalah dengan uji laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan sampel air tanah terindikasi tercemar ringan berdasarkan Baku Mutu Air Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 32 Tahun 2017 dengan nilai indeks pencemaran pada titik 1 sebesar 2,293; titik 2 sebesar 3,66; titik 3 sebesar 1,78; titik 4 sebesar 2,47; titik 5 sebesar 2,76; titik 6 sebesar 3,18; titik 7 sebesar 2,59; titik 8 sebesar 1,31; dan titik 9 sebesar 3,493. Air rawa terindikasi tercemar ringan hingga sedang dengan nilai indeks pencemaran titik 1 sebesar 4,87; titik 2 sebesar 4,52; titik 3 sebesar 4,14; titik 4 sebesar 9,71 dan titik 5 sebesar 9,23. Dari data tersebut diketahui bahwa pencemaran yang terjadi pada air rawa turut berperan pada tercemarnya air tanah. Melalui penelitian ini dapat diketahui air tanah pada Perkampungan Mendawai kurang layak digunakan untuk air bersih masyarakat sehingga diperlukan adanya infrastruktur pengolahan air limbah domestik untuk mengurangi pencemaran air tanah serta sosialisasi kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan sekitar. Aktivitas domestik berpengaruh besar pada jenis maupun tingkat kerusakan air tanah dan air rawa terlihat dari tingginya nilai dari parameter-parameter baku mutu air bersih. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antar masyarakat dan pemerintah setempat pada pengelolaan lingkungan.
Keywords
Article Details
References
-
NULL