Keteguhan Lentur dan Keteguhan Patah Sambungan Finger Joint Kayu Meranti (Shorea Sp) pada Posisi Sambungan Vertikal & Horizontal

Authors

  • Iskandar Prodi Rekayasa Kayu Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
  • Joko Priyono Prodi Rekayasa Kayu Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
  • Yusdiansyah Prodi Rekayasa Kayu Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

DOI:

https://doi.org/10.51967/tanesa.v22i2.889

Keywords:

kayu solid, papan finger joint, keteguhan lentur, keteguhan patah

Abstract

Keterbatasan panjang kayu yang tersedia dilapangan mengharuskan bahan elemen sruktur disambung. Namun semakin panjang bahan elemen struktur tersebut, gaya lentur yang akan terjadi akan semakin besar bahkan dapat mengakibatkan patah bila beban yang bekerja pada bahan tersebut tidak seimbang dengan kemampuan dari pada bahan tersebut. Untuk itu perlu diteliti jenis sambungan yang bisa menahan gaya lentur dengan lebih baik. Proses pengujian penelitian ini menggunakan kayu solid dan papan finger joint yang dipotong dengan ukuran 2 cm x 5 cm x 20 cm masing masing sebanyak 15 pengulangan setiap pengujian. Pengujian yang dilakukan antara lain pengujian kadar air, pengujian kerapatan, pengujian MoE dan yang terakhir yaitu pengujian MoR.Dari hasil pengujian MoR dan MoE papan finger joint, didapat bahwa nilai MoE finger joint meningkat 31,75 % terhadap nilai MoE kayu utuh, sedangkan untuk MoR finger joint telah menurun sebesar 24,14 % terhadap MoE kayu utuhnya.

References

Afifah, T 2018. Pemanfaatan Ampas Tebu (Saccarum officinarum) Untuk Pembuatan Papan Partikel. Program Studi Teknologi Hasil Hutan. Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
Awaludin, A., Irawati, I.S., 2005. “Konstruksi Kayu“, Biro Penerbit Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil UGM, Yogyakarta

Castro, G., Paganini, F., 1997, Parameters Affecting End Finger Joint Performance In Polar Wood, International Conference of IUFRO S 5.02 Timber Engneering, Denmark.

Dapas S. O. dan Pandeleke R. 2017. Pengujian Kuat Lentur Kayu Profil Tersusun Bentuk Kotak. Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.2.

Elvan Wahyu, Evi Sribudiani dan Tuti Arlita. 2020. Inventarisasi Permudaan Meranti (Shorea spp.) Pada Arboretum Kawasan Universitas Riau Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Riau Address Bina Widya, Pekanbaru, Riau.
Felix Yap, KH, 1964, KONSTRUKSI KAYU, Penerbit Bina Cipta, Bandung

Haygreen, J.G. dan Bowyer, J.L. 1993.. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu Suatu Pengantar. Diterjemahkan oleh Hadikusumo, S.A. dan Prawirohotmodjo, S. Gajahmada University Press. Yogyakarta.

Hindrawan P. 2005. Pengujian Sifat Mekanis Panel Structural Dari Kombinasi Bamboo Tali (Gigantochloa apus Bl. ex. (Schult. F.) Kurz)[skripsi]. Bogor (ID): IPB

Kollman Dan Cote,1968 Pengujian Modulus Elasitas Kayu dengan Metode Two Point Loading Universitas Sumatra Utara

Prayitno, T.A., 1996. Perekatan Kayu. Bagian Penerbitan Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta.
Sudjana, Nana. 2013. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Yusdiansyah, 2000. Studi Sifat Fisika dan Mekanika Papan Partikel dari Jenis Kayu Gmelina (Gmelina arborea), Kayu Makaranga (Macaranga gigantean). Jurusan Pengolahan Hasil Hutan. Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Samarinda.

Downloads

Published

2021-12-01

How to Cite

Iskandar, Priyono, J., & Yusdiansyah. (2021). Keteguhan Lentur dan Keteguhan Patah Sambungan Finger Joint Kayu Meranti (Shorea Sp) pada Posisi Sambungan Vertikal & Horizontal. Buletin Poltanesa, 22(2), 217–221. https://doi.org/10.51967/tanesa.v22i2.889

Issue

Section

Wood Engineering