Pembuatan Air Purifier dengan Air Sebagai Filter untuk Kontrol Kesehatan Lingkungan

Authors

  • Furqaan Hamsyani Prodi Pengelolaan Lingkungan, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
  • Kemala Hadidjah Prodi Pengelolaan Lingkungan, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

DOI:

https://doi.org/10.51967/tanesa.v22i2.882

Keywords:

Alat, Air Purifier, Air, Cara kerja, Bahan ramah lingkungan.

Abstract

Pencemaran udara diartikan dengan turunnya kualitas udara sehingga udara mengalami penurunan mutu dalam penggunaannya dan akhirnya tidak dapat dipergunakan lagi sebagai mana mestinya sesuai dengan fungsinya. Untuk mengetahui tingkat pencemaran udara diperlukan suatu alat sebagai pemantau kualitas udara. Perkembangan pesat dalam alat dan cara kerja air purifier dalam ruang lingkup yang meluas sehingga air purifier yang seharusnya bermanfaat bagi lingkungan namun dalam kenyataannya merusak lingkungan. Kebutuhan manusia yang besar dalam hal alat dan peralatan namun tidak mengetahui dasar dari alat air purifier yang dapat diterapkan dan dikembangkan dengan bahan dan cara yang sederhana.

References

Aditama, T. (2002). Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta: UI-Press.
Arismunandar, W, dan Saito, H. (2002). Penyegaran Udara. Jakarta: PT. Pradnya Paramita
National Health and Medical Research Council. (2010). Australian Guidelines for the Prevention and Control of Infection in Health Care, Healthcare Associated Infection Risk Management and Patient Safety Standards : Categorised guidance on recommended practice and legal and professional standards in infection. Canberra: NHMRC - ICG Project Team.
EPA. (1997). Paraquat Dichloride. Environmental Protection Agency Office of Pesticide Programs Special Review Registration Division. Washington DC.
Fardiaz, S. (1992). Polusi Air & Udara. Yogyakarta: Kanisius.
Heryuni, S. (1993). Kualitas Lingkungan Kerja Perkantoran dan Standarnya. Majalah Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Volume XXVI No 2 dan 3. Jakarta: Departemen Tenaga Kerja RI.
Idham, M. (2001). Manajemen Kualitas Udara dalam Gedung Bertingkat. Jakarta.
Kodak. (1990). Ergonomic Design for People at Work. NY: Eastman Kodak Company.
Kusnoputranto, H. (2000). Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Molhave, L.C. (1990). Volatile Organic Compounds and The Sick Building Syndrome, Environmental Toxicans: human exposure and their health effect.
Mukono. (1993). Kualitas Udara Ruangan, Kehidupan Mikroorganisme di dalam Ruangan Frekuensi Terjadinya Infeksi Nosokomial di RSUD Dr.Soetomo Surabaya. Jurnal Lingkungan dan Pembangunan, 41-49. Jakarta: LPFEUI.
Purdom, P. (1980). Environmental Health. New York: Academic Press.
United States Environmental Protection Agency, (2002) California Environmental Protection Agency Department of Pesticide Regulation Environmental Monitoring Branch. US.
US EPA. (1991). Methods for Measuring The Acute Toxicity of Effluents and Receiving Waters to Freshwater and Marine Organism: 4th Edition. Unites States: Environmental Protection Agency.

Downloads

Published

2021-12-01

How to Cite

Hamsyani, F., & Hadidjah, K. (2021). Pembuatan Air Purifier dengan Air Sebagai Filter untuk Kontrol Kesehatan Lingkungan. Buletin Poltanesa, 22(2), 150–157. https://doi.org/10.51967/tanesa.v22i2.882

Issue

Section

Environmental Management