Analisis Manfaat Ekonomi Di Hulu Das Jeneberang Periode 2006-2026

Authors

  • Adelia Juli Kardika Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
  • Faradilla Faradilla

DOI:

https://doi.org/10.51967/tanesa.v22i1.329

Keywords:

Das, Nilai Ekonomi, Npv (Net Present Value), Redd Abacus, Penggunaan Lahan, Penutupan Lahan

Abstract

Perubahan penggunaan lahan dalam dekade terakhir sangat cepat. Hal ini berdampak pada penurunan kualitas lingkungan. Padahal, hutan memiliki manfaat ekonomi, ekologi, dan sosial. Penilaian manfaat ekonomi suatu lahan dalam kurun waktu tertentu dapat dilakukan melalui analisis Net Present Value (NPV). Hulu DAS Jeneberang  merupakan pemasok utama kebutuhan air bersih Kota Makassar dan Sungguminasa dan pengendali banjir. Penelitian ini bertujuan menghitung manfaat ekonomi penutupan/penggunaan lahan di hulu DAS Jeneberang yang meliputi sawah, pertanian lahan kering dan kebun menggunakan REDD Abacus di tahun 2006-2026. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ground check, pembagian kuisioner untuk menghitung manfaat ekonomi, dan melakukan skenario manfaat ekonomi dari tahun 2006-2026 menggunakan REDD ABACUS. nilai NPV pertanian lahan kering adalah nilai NPV terbesar dibandingkan dengan nilai NPV kebun dan nilai NPV sawah yaitu Rp 94.511.966,00. Hal  ini menunjukkan bahwa penggunaan/penutupan lahan pertanian lahan kering memiliki nilai manfaat ekonomi jauh lebih besar dibandingkan yang lainnya. Nilai total biaya manfaat ekonomi dihitung dari tiga penutupan/penggunaan lahan yaitu sawah, pertanian lahan kering dan kebun. Dengan memperhatikan luasan ketiga penutupan/penggunaan lahan tersebut masyarakat mendapat nilai total biaya manfaat ekonomi sebesar Rp 23.056.324,00 per-Ha luasan yang elijibel ($/(ha.tahun)) pada tahun 2010 dan diperkirakan akan meningkat menjadi Rp 119.235.425,00 per-Ha luasan yang elijibel ($/(ha.tahun)) pada tahun 2026.

References

Badan Pusat Statistik. (2020). Angka Deforestasi Netto Indonesia di Dalam dan di Luar Kawasan Hutan Tahun 2013-2019 (Ha/Thn). Jakarta: Badan Pusat Statistik.

(BPDAS Jeneberang-Walanae) Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Jeneberang Walanae. (2003). Penyusunan Rencana Teknik Lapangan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang Propinsi Sulawesi Selatan. Makassar: BPDAS JeneberangWalanae.

Billy H. (2006). Potensi dan Kelembagaan Hutan Rakyat. Prosiding Seminar Hasil Litbang Hasil Hutan, Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. h 14-20.

Hairiah, K., Hamid, A., Widianto, Kurniawan, S., Wicaksono, K. S., Sari, R. R., Lestariningsih, I. D.,

Lestari, N. D. (2010). Potensi kawasan Tahura R.Soerjo sebagai penambat dan penyimpan karbon. Laporan akhir kerjasama penelitian antara Balitbang Provinsi Jatim dengan Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya.

Kementerian Kehutanan. (2009). Peraturan Menteri Kehutanan Indonesia Nomor 30 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD). Jakarta: Kementerian Kehutanan.

White, D., and Minang, P. (2011). Estimating the opportunity costs of REDD+: A training manual, version 1.3. Washington, DC: World Bank Institute.

Downloads

Published

2021-06-02

How to Cite

Kardika, A. J. ., & Faradilla, F. (2021). Analisis Manfaat Ekonomi Di Hulu Das Jeneberang Periode 2006-2026. Buletin Poltanesa, 22(1), 15–18. https://doi.org/10.51967/tanesa.v22i1.329

Issue

Section

Forest Management