Nama Makanan Tradisional Bahasa Ternate: Kajian Linguistik Antropologi
DOI:
https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i2.2070Keywords:
Linguistik Antropologi, Makanan Tradisional Ternate, Budaya, Bahasa TernateAbstract
Budaya adalah keseluruhan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Linguistik antropologi memandang dan mengkaji bahasa dari sudut pandang antropologi, budaya, dan bahasa untuk menemukan makna di balik pemakaiannya. Nama-nama makanan tradisional bahasa Ternate ternyata masih jarang dilakukan sehingga perlu sekali ditelusuri termasuk nama makanan tersebut lainnya. Sebagaimana diketahui, nama makanan dalam bahasa Ternate yang sering muncul seperti papeda dan bagea kenari, asida, dan agi guraci, padahal nama makanan masih banyak yang lain. Kompleksitas makanan khas Ternate terletak pada keberadaannya yang dianggap sebagai fenomena budaya di Indonesia yang memiliki gejala-gejala budaya dengan kekhasan/keunikan tersendiri karena realitas sekarang nama makanan adalah salah satu peninggalan budaya yang awet dan lestari sehingga masih bertahan saat ini dengan pemunculan leksikon berupa nama makanan khas dalam bahasa Ternate. Tujuan dari penelitian yakni mengidentifikasikan dan mengklasifikasikan bentuk lingual sistem penamaan makanan dalam bahasa Ternate, menganalisis dan mendeskripsikan makna yang dikandung oleh makanan dalam bahasa Ternate.
References
Abdul, C. (2012). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Alwasilah, A. C. (2013). Pokoknya kualitatif: Dasar-dasar merancang dan melakukan penelitian kualitatif. Pustaka jaya.
Baryadi, I. P. (2022). Morfologi dalam Ilmu Bahasa. Sanata Dharma University Press.
Bauto, L. M. (2014). Perspektif Agama Dan Kebudayaan Dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 23(2), 11–25.
Chaer, A. (2013). Pengantar semantik bahasa Indonesia. Rineka Cipta.
Chaer, A. (2015). Sintaksis bahasa Indonesia: Pendekatan proses. Rineka Cipta.
Daeng, H. (2018). Manusia, kebudayaan, dan lingkungan: Tinjauan antropologis. Pustaka Pelajar.
Hasyim, R. (2019). Masyarakat dan kebudayaan Ternate dalam perspektif sejarah. Jurnal Geocivic, 2(2).
Hayami-Allen, R. (2017). A descriptive study of the language of Ternate, the Northern Moluccas, Indonesia. University of Pittsburgh.
Karim, K. H., & Hasim, R. (2018). Pengunaan Bahasa Ternate dalam Sastra Lisan dan Acara Ritual Keagamaan. Jurnal Ilmu Budaya, 6(1).
Koenjaraningrat. (2015). Pengantar Ilmu Antropologi. Rineka Cipta.
Maricar, F., & Duwila, E. (2017). Vitalitas Bahasa Ternate Di Pulau Ternate. ETNOHISTORI: Jurnal Ilmiah Kebudayaan dan Kesejarahan, 4(2), 136–151.
Marzali, A. (2016). Antropologi & Pembangunan Indonesia. Prenada Media.
Masinambow, E. (2017). Koentjaraningrat dan antropologi di Indonesia. Asosiasi Antropologi Indones.
Nurmansyah, G. (2019). Pengantar antropologi: Sebuah ikhtisar mengenal antropologi. Gunsu Nurmansyah.
Pamantung, R. (2015). Taksonomi Nomina Aspek Makanan dan Minuman Khas Minahasa. Desertasi). Denpasar: Program Doktor (S3) Linguistik, Program Pascasarjana Universitas Udayana.
Pamantung, R. P. (2017). Metafora Nama Makanan dan Minuman Khas Minahasa. Tutur: Cakrawala Kajian Bahasa-Bahasa Nusantara, 3(2), 108–114.
Pamantung, R. P. (2019). Tradisi Minahasa Terkait Dengan Makanan Tradisional. Kajian Linguistik, 7(1).
Ratna, N. K. (2017). Estetika sastra dan Budaya. Pustaka Pelajar.
Sambodo, N., Anindyatri, A. O., & Argadia, Y. R. (2018). Profil budaya dan bahasa Kota Ternate.
Sekaran, U., Suryana, S., Lee, S., Stearns, T., & Geoffrey, G. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.
Sibarani, R. (2014). Antropolinguistik: Antropologi linguistik, linguistik antropologi. Poda.
Sibarani, R. (2015). Pendekatan antropolinguistik terhadap kajian tradisi lisan. Retorika: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(1), 1–17.
Sutjaja, I. (2015). Teks dan Rekayasa Teks. Dalam Linguistika, 12(22).
Tumuju, V. N., & Kamu, V. (2016). Ungkapan Metaforis Melayu Ternate di Desa Sea Tumpengan, Sea Mitra dan Buha. Jurnal LPPM Bidang EkoSosBudKum (Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Hukum), 3(2), 29–42.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
The copyright of this article is transferred to Buletin Poltanesa and Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, when the article is accepted for publication. the authors transfer all and all rights into and to paper including but not limited to all copyrights in the Buletin Poltanesa. The author represents and warrants that the original is the original and that he/she is the author of this paper unless the material is clearly identified as the original source, with notification of the permission of the copyright owner if necessary.
A Copyright permission is obtained for material published elsewhere and who require permission for this reproduction. Furthermore, I / We hereby transfer the unlimited publication rights of the above paper to Poltanesa. Copyright transfer includes exclusive rights to reproduce and distribute articles, including reprints, translations, photographic reproductions, microforms, electronic forms (offline, online), or other similar reproductions.
The author's mark is appropriate for and accepts responsibility for releasing this material on behalf of any and all coauthor. This Agreement shall be signed by at least one author who has obtained the consent of the co-author (s) if applicable. After the submission of this agreement is signed by the author concerned, the amendment of the author or in the order of the author listed shall not be accepted.