Keterawetan Kayu Anggerung

Authors

  • Taman Alex Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
  • Budi Winarni Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

DOI:

https://doi.org/10.51967/tanesa.v21i1.328

Keywords:

Keterawetan, Tembaga Sulfat, Kayu Anggrung.

Abstract

Kayu anggerung (Trema orientalis) saat ini belum banyak dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi, karena mempunyai sifat keawetan atau daya tahan rendah terhadap perusak kayu secara alami.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai keterawetan kayu anggerung.  Penelitian ini didasarkan pada nilai retensi aktual dan nilai porositas kayu dengan cara mencari nilai tinggi resapan air terkoreksi (Corrected Water Absorption Height).  Untuk uji berat jenis dan kadar air kayu anggerung dibuat contoh uji berukuran 2x2x2 cm. Untuk mencari nilai retensi pada konsentrasi tembaga sulfat 2%, 3% dan 4% menggunakan contoh uji berukuran 2x2x20 cm.  Pengukuran porositas pada air dengan cara membuat serbuk kayu anggerung dikeringkan dengan oven.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai retensi aktual tertinggi berdasarkan rendaman selama 2 minggu terdapat pada konsentrasi tembaga sulfat 4%, dan nilai porositas menunjukkan bahwa kayu anggerung termasuk jenis kayu yang mudah diresapi bahan pengawet.

References

Alex, T., Winarni, B., Kusuma, I. W., Arung, E. T., & Budiarso, E. (2017). The clay nanoparticles impregnation for increasing the strength and quality of sengon (paraserienthes falcataria) and white meranti (shorea bracteolate) timber. Journal Nusantara Bioscience, 9(1), 107-110.
https://doi.org/10.13057/nusbiosci/n090119
Alex, T., Winarni, B., Kusuma, I. W., Arung, E. T., & Budiarso, E. (2018). The efect of clay nanoparticle on the retention and attack of drywood termite (cryptotermes cynocephalus light). IOP Conference Series: Earth Environ. Science
https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/144/1/012062/meta
Barly & Lelana, N. E. (2010). Pengaruh ketebalan kayu, konsentrasi larutan dan lama perendaman terhadap hasil pengawetan kayu. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 28(1), 1-8.
https://doi.org/10.20886/jphh.2010.28.1.1-8.
Diba, F., Oramahi, O. H., and Wahdina. (2011). Antitemitic activity of wood vinegar and its component. Proceeding The 1 International Wood Research Symposium. p 89-93. Faculty of Forestry Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Diredja, N.V., & Suryoatmono, B. (2016). Studi ekspreimental geser blok pada batang tarik kayu Indonesia. Jurnal Teknik Sipil Maranata, 12(2), 99-101.
https://doi.org/10.28932/jts.v12i2.1418
Djarwanto, Suprapti, S., & Hudiansyah. (2015). Pelapukan lima jenis kayu oleh beberapa jamur perusak. Prosiding Seminar Nasional MAPEKI XVII, h 201-205. Pusat Penelitian Biomaterial Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Bogor
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/66560/artikel.pdf.
Febrianto, F., Gumilang, A., Carolina, A., & Yoresta, F. S. (2014). Distribusi bahan pengawet larut air pada kayu diawetkan secara sel penuh dan sel kosong. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis, 12(1), 26-35.
http://ejournalmapeki.org/index.php/JITKT/article/
view/79.
Hossain, A., Rahman, A. N. M. M., Hasan, M. M., Karmakar, S., & Zaman, M. A. (2013). Enchancement of wood preservation technology by pressure and non-pressure process and comparison of their properties. Inter J of Sci and Eng Res 4(8): 992-1005.
https://doi.org/10.14299/ijser.2013.08.002
Martawijaya, A., & Barly. (2010). Pedoman Pengawetan Kayu. IPB Press.
Muin, M., & Arif, A. (2006). Keterawetan kayu tropis dengan proses pengawetan menggunakan karbon dioksida sebagai pelarut pembawa. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis, 4(2), 66-70.
http://www.ejournalmapeki.org/index.php/JITKT/article/view/280
Seng, O.D. 1990. Berat Jenis dari Jenis-jenis Kayu di Indonesia dan Pengertian Beratnya Kayu untuk Keperluan Praktek. Pengumuman Nr.13 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, Departemen Kehutanan, Bogor.
Sucipto, T. (2009). Determinasi keterbatasan (wettability) kayu. Karya Tulis. Departemen Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1035/10E00550.pdf.
Wen, M.Y., Kang, C. W., & and Park, H. J. (2014). Impregnation and mechanical properties of three softwood treated with a new fire-retardant chemical. Journal Wood Science, 60, 367-375.
https://jwoodscience.springeropen.com/articles/10.1007/s10086-014-1408-0
Yoresta, F.S. (2015). Modulus elastisitas dan kekuatan lentur balok kayu laminasi. Jurnal Rekayasa Sipil, 11(1), 40-43.
https://doi.org/10.25077/jrs.11.1.41-44.2015

Downloads

Published

2020-06-01

How to Cite

Alex, T. ., & Winarni, B. . (2020). Keterawetan Kayu Anggerung. Buletin Poltanesa, 21(1), 7–10. https://doi.org/10.51967/tanesa.v21i1.328

Issue

Section

Wood Engineering