Pelestarian Sego Godog Sebagai Makanan Legendaris di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Authors

  • Damiasih Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta
  • Fresilya Ningrum Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i1.1200

Keywords:

Pelestarian, Sego Godog, Pengunjung, Bantul, Yogyakarta

Abstract

Permasalahan yang di bahas dalam penelitian ini adalah Pelestarian Sego Godog Sebagai Makanan Legendaris Di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi yang dilakukan dalam Pelestarian Sego Godog Sebagai makanan Legendaris di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sedangkan tektik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan kuesioner. Setelah data yang di peroleh terkumpul kemudian di lakukan analisis data dengan menggunakan teknik SWOT. Dari hasil penelitian yang di peroleh menunjukkan bahwa Secara keseluruhan, Fasilitas utama dan fasilitas pendukung di Warung Sego Godog sudah lengkap. Namun jumlah fasilitas seperti kursi dan meja masih kurang untuk menampung banyaknya pengunjung yang datang setiap harinya. Sebaiknya pengelola memperhatikan hal tersebut untuk dapat menyediakan fasilitas meja dan kursi lebih banyak demi kenyamanan para pengunjung yang ingin menikmati Sego Godog.

References

A. Kiswantoro. “Pengakuh Even Budaya Rasulan Terhadap Peningkatan Kunjungan Wisatawan Di Goa Pindul Gunungkidul.” Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah 8, no. 1 (2014): 23–34.
Hendrawati, Atik. “Penerapan Prinsip Sustainable Cultural Tourism Terhadap Wat Arun Sebagai Invaluable Cultural Heritage Di Bangkok, Thailand.” Kepariwisataan 9, no. 1 (2015): 47–64.
Kaharuddin. “Kualitatif : Ciri Dan Karakter Sebagai Metodologi.” Equilibrium : Jurnal Pendidikan IX, no. April (2021): 1–8.
Primantoro. “Kualitas Kawasan Pantai Depok, Gumuk Pasir Barchan, Pantai Parangkusumo Dan Pantai Parangtritis Bedasrkan Parameter Geowisata.” Kepariwisataan 9, no. 12 (2015).
Satriawati, Z, and M Jati. “No Titl.” Pengelolaan Obyek Wisata Watu Kendil sebagai Wisata Alam Di Magelang 10, no. 2 (2016): 23–28.
Suhendroyono. “Pengelolaan Wisata Alam Watu Payung Sebagai Ikon Wisata Berbasis Budaya Di GunungKidul Yogyakarta.” Kepariwisataan 10, no. 1 (2016): 43–50.
Suyitno. “Pengembangan Potensi Pariwisata Di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.” Kepariwisataan 7, no. 2 (2013): 63–74.
Utama, Rai I Gusti Bagus, and Eka Ni Made Mahadewi. Metodologi Penelitian Pariwisata & Perhotelan. Yogyakarta: Andi, 2012.
Utomo, Selamet Joko, and Bondan Satriawan. “Strategi Pengembangan Desa Wisata Di Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang.” Neo-Bis 11, no. 2 (2018): 142–153.

Downloads

Published

2022-06-20

How to Cite

Damiasih, & Ningrum, F. . (2022). Pelestarian Sego Godog Sebagai Makanan Legendaris di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Buletin Poltanesa, 23(1), 8–14. https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i1.1200

Issue

Section

Culture and Tourism