Unsur Budaya Maritim Dalam Syair Masamper di Boyongpante: Kajian Etnolinguistik

Authors

  • Susi Patrisia Kandati Linguistik, Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi
  • Isnawati L. Wantasen Linguistik, Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi
  • Garryn Christian Ranuntu Linguistik, Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i2.1169

Keywords:

Unsur Budaya Maritim, Syair Masamper, Bentuk Lingual, Etnolinguistik

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis makna unsur budaya maritim dan bentuk lingual dalam syair masamper di Boyongpante, Kecamatan Sinonsayang, kabupaten Minahasa selatan Sulawesi utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah syair-syair masamper yang bersumber dari beberapa informan asli turunan sangir. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, pencatatan, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan tahapan transkrip ke dalam bentuk tulisan dan diartikan ke dalam bahasa Indonesia dan kemudian diklarifikasi berdasarkan keperluan teks dan menganalisis makna yang terkandung di dalamnya. Hasil Penelitian syair-syair masamper yang ditemukan yaitu unsur-unsur budaya maritim empat unsur budaya yaitu sistem religi/kepercayaan, sistem bahasa, sistem pengetahuan, sistem organisasi beserta makna ungkapan doa, permohonan pengampunan dosa, ungkapan makna ucapan bersyukur, dan makna perjumpaan dalam bentuk lomba, dalam syair masamper ini juga, di bagi bentuk satuan lingual pada penelitian ini, bentuk satuan lingual difokuskan terhadap satuan leksikal yang berupa kata dan satuan gramatikal yang berupa kosakata, frasa, kalimat dan wacana, bentuk satuan lingual yang didapatkan yaitu bentuk kata, frasa, dan  kalimat beserta makna.

References

Baehaqie, I. (2013). Etnolinguistik (Telaah Teoretis dan Praktis). Surakarta: Cakrawala Media.

Chaer, Abdul. (2018). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Ghozali, D. D., & Hakim, F. (2020). Penamaan Desa Di Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka: Suatu Kajian Etnolinguistik. Metabasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran, 2(2).

Herlina, Y., & Mustain, I. (2020). Model Problem Based Learning Berbasis Budaya Pesisir untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah. Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics), 4(2), 169-178.

Hidayat, F. K., & Pratiwi, P. H. (2016). Pola Interaksi dan Perilaku Pertukaran Kelompok Nelayan Tpi Udang Jaya Desa Keburuhan Kecamatan Ngombol Purworejo. Jurnal Analisa Sosiologi, 5(1).

Koenjaraningrat. (2015). Pengantar Ilmu Antropologi. Rineka Cipta.

Koentjaraningrat, K. (2010). Manusia dan kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Kridalaksana, H. (2013). Kamus Linguistik (edisi keempat). Gramedia Pustaka Utama.

Moleong, L. J. (2017). Metode penelitian kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Murdihastomo, A., & Purnamasari, R. (2020). Penilaian Kondisi Tinggalan Budaya Maritim dalam Kegiatan Pra-Konservasi di Dermaga Willunga. Borobudur, 14(1), 3-21.

Mursidi, A., & Sutopo, D. (2019). Peninggalan Sejarah Sebagai Sumber Belajar Sejarah Dalam Penanaman Nilai-Nila Kebangsaan Di Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi. Khazanah Pendidikan, 13(1).

Nafinuddin, S. (2020). Pengantar semantik (pengertian, hakikat, dan jenis).

Rahayu, A. S. (2020). Latar Sosial Dan Kultural Pembelajaran Bahasa. LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan, 9(2), 117-126.

Rahman, T. (2017). Teks dalam kajian struktur dan kebahasaan. CV. Pilar Nusantara.

Robiansyah, R., Saman, S., & Priyadi, A. T. (2021). Istilah Rencehan Adat Bunoh Tenong Masyarakat Melayu Landak Di Dusun Belimbing (Kajian Etnolinguistik). Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 10(4).

Sekaran, U., Suryana, S., Lee, S., Stearns, T., & Geoffrey, G. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.

Siswanto, H. W. (2018). Pendidikan budaya bahari memperkuat jati diri bangsa. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 27(2), 204-222.

Subroto, dkk. (2014). Pengantar Studi Semantik dan Pragmatik. Surakarta: Media.

Sugianto, A. (2015). Kajian etnolinguistik terhadap peribahasa etnik Jawa Panaragan sebuah tinjauan pragmatik force. In PRASASTI: CONFERENCE SERIES (pp. 51-55).

Sugianto, A. (2017). Pola Nama Desa di Kabupaten Ponorogo pada Era Adipati Raden Batoro Katong (Sebuah Tinjauan Etnolinguistik). Jurnal Sosial Humaniora, 10(1), 34-46.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kuliatatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suyanto, B. (2015). Metode penelitian sosial: Berbagai alternatif pendekatan. Prenada Media.

Tahinaung, I. (2015). Nilai Budaya Dalam Lagu-Lagu Daerah Talaud Pada Tradisi “Matunjuka”(Suatu Analisis Etnolinguistik). Jurnal Elektronik Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi, 3(2).

Verhaar, J.W.M. (2012). Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Downloads

Published

2022-12-23

How to Cite

Kandati, S. P. ., Wantasen, I. L. ., & Ranuntu, G. C. . (2022). Unsur Budaya Maritim Dalam Syair Masamper di Boyongpante: Kajian Etnolinguistik. Buletin Poltanesa, 23(2), 931–938. https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i2.1169

Issue

Section

Multidisciplinary