Analisis Vegetasi di Hutan Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara

Authors

  • Herijanto Thamrin Pengelolaan Hutan, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
  • Sofyan Bulkis Pengelolaan Hutan, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
  • Emi Malaysia Pengelolaan Hutan, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
  • Dwinita Aquastini Pengelolaan Hutan, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
  • M. Fadjeri Pengelolaan Hutan, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

DOI:

https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i1.1075

Keywords:

Analisa vegetasi, Pulau Nunukan, Pulau Sebatik, keanekaragaman jenis, fase pertumbuhan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi hutan pada wilayah Kabupaten Nunukan khususnya pada wilayah hutan Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik. Berdasarkan tujuan tersebut, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan atau dasar dalam penentuan kebijakan pengelolaan hutan di wilayah Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara. Penelitian dilaksanakan di Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Juli sampai dengan bulan September 2021. Penelitian dilakukan secara purposive sampling dengan membuat plot penelitian sebanyak masing-masing 3 (plot).  Untuk pengamatan tingkat pohon digunakan plot berukuran 10 m x 10 m, tingkat tiang digunakan plot berukuran 10 mx 10 m, untuk tingkat pancang digunakan plot berukuran 5 m x 5 m dan untuk tingkat semai digunakan plot berukuran 2 m x 2 m.  Parameter vegetasi  yang  didapat di lapangan, diolah untuk  mendapatkan  Indeks  Nilai Penting  antara  lain  jenis,  kerapatan  (K),  frekuensi  (F),  dan  dominansi  (D).  kemudian untuk mengetahui keanekaragaman jenisnya digunakan Indeks Shannon-Wiener. Hasil pengolahan data dianalisis secara deskriptif. Disimpulkan bahwa hutan di pulau Nunukan dan pulau Sebatik memiliki keanekaragaman jenis yang rendah dan hanya meranti merah (Shorea leprosula) yang hadir di empat fase pertumbuhan. Rendahnya keanekaragaman jenis ini tidak terlepas dari pemanfaatan hutan sebelumnya, yaitu pembalakan hutan yang tidak terkontrol.  Perlu pengawasan yang intensif terhadap hutan yang masih tersisa agar tidak ada gangguan lagi dan proses suksesi bisa berjalan dengan baik. Perlu pengayaan jenis komersial terutama pada daerah yang terbuka.

 

References

Anonim. 2014. Suksesi Tumbuhan. https://jeniusz.wordpress.com /2014/ 12/19/suksesi-tumbuhan/
Anonim. 2018. Peraturan daerah kabupaten nunukan nomor 11 tahun 2018 tentang perubahan atas peraturan daerah kabupaten nunukan nomor 7 tahun 2016 tentang rencana pembangunan jangka menengah daerah kabupaten nunukan tahun 2016-2021. https://jdihn.go.id/files/838/PERDA%2011-2018.pdf
Anonim, 2020. Vademecum Kehutanan Indonesia. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Anonim. 2020. Hutan Pulau Nunukan Terancam, Pembukaan Lahan Dibuka Seenaknya. https://www.benuantaterkini.com/2020/03/07/hutan-pulau-nunukan-terancam-pembukaan-lahan-dibuka-seenaknya/
Beze, H. dan Suparjo. 2019. Identifikasi Kondisi Hutan Lindung Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara. Buletin Poltanesa Vol. 20 No 1 Juni 2019.
Dombois, D.M. dan Ellenberg, H. 1974. Aims and Methods of Vegetation Ecology. John Wiley & Sons Inc. USA.
Gunderson, L.A. 2000. Ecological Resilience - in Theory and Application. Departement of Environment Studies, Emory University, Atlanta, Georgia.
Hilwan, I., Mulyana, D., Pananjung, G.W. 2013. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Bawah pada Tegakan Sengon Buto (Enterolobium cyclocarpum Griseb.) dan Trambesi (Samanea saman Merr.) di Lahan Pasca Tambang Batubara PT Kitadin, Embalut, Kutai Kartanagara, Kalimantan Timur. Departemen Silvikultur. Fakultas Kehutanan IPB. Jurnal Silvikultur Tropika. Vol. 04:6-10.
Indrawan, M., dan Primack, R.B. (2012). Biologi Konservasi. Edisi Revisi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Indriyanto, 2006. Ekologi Hutan. Bumi Aksara. Jakarta.
Irwan, Z.D. 1992. Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisme Ekosistem Komunitas dan Lingkungan. Jakarta: Bumi Aksara.
Kent, M. and Paddy Coker. 1992. Vegetation Description and Analysis : A Practical Approach. Belhaven Press, London
Kershaw, K.A. 1973. Quantitative and dynamic plant ecology. Arnold, London.
Kusmana,C. 1997. Metode Survey Vegetasi. PT Penerbit Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Ludwig, J.A., Quartet, L., Reynolds, J.F., and Reynolds, J.F. 1988. “Statistical ecology: a primer in methods and computing” John Wiley & Sons
Magguran, A.E. 1988. Ecological Diversity and Its Measuement. USA: Princeton University Press
________. 2004. Measuring Biological Diversity. Blackwell Publishing Company, Oxford United Kingdom.
Maisyaroh, W. 2010. Struktur Komonitas Tumbuhan Penutup Tanah di Taman Hutan Raya R. Soerjo Cangar, Malang. Jurnal Pembangunan dan Lestari, Vol. 1 (1).
Misra, C.K, 1980. Manual of Plant Ecology. 2nd ed. Oxford and IBH Publishing Co, New Delhi.
Odum, P.E. 1971. Dasar-Dasar Ekologi. Terjemahan Ir. Thahjono Samingan, M.Sc. Cet.2. Yogyakarta :Gadjah Mada University Press
Purnomo, H. 2011. Perubahan Komunitas Gulma dalam Suksesi Sekunder pada Area Persawahan dengan Genangan air yang Berbeda. Jurnal Bioma Vol. 1 No. 2 Semarang.
Rizkiana, Ridha. 2016. Lindungi Hutan.
Sihotang, O. 2018. Kanekaragaman Jenis Vegetasi dan Pendugaan Cadangan Karbon pada Kawasan Hutan di Desa Siparmahan Kecamatan Harian Kabupaten Samosir. Departemen Buidaya Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara. Skripsi Sarjana.
Soerianegara, I, & A. Indrawan, 1978. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor: Departemen Managemen Hutan. Fakultas Kehutanan.
Suhanjo, B.H. dan Cornelio Gago. 2011. Suksesi Alami Paska Kebakaran pada Hutan Sekunder di Desa Fatuquero, Kecamatan Railaco, Kabupaten Ermera-Timor Leste. Jurnal Silvikultur Tropika Vol. 02 N0. 01 Bogor.
Suhendang, E. 2013. Pengantar ilmu kehutanan: Kehutanan sebagai Ilmu Pengetahuan, Kegiatan dan Bidang Pekerjaan. (ed.2). Bogor: PT Penerbit IPB Press.
Sulistiono, E., dkk. 2018. Reevaluasi dan Deliniasi Kawasan Lindung Dalam Rangka Optimalisasi Pemantapan Kawasan Hutan Lindung Pulau Nunukan di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara. Jurnal AGRIFOR Volume XVII Nomor 1, Maret 2019.
Tansley, A. G. 1922. Elements of plant biology. London: Allen and Unwin.
Whitmore, T.C. and C.P. Burnham,1975. Tropical Rain Forest of the Far East. Clarendon Press; 1st Edition
Widodo, E dan Mukhtar. 2000. Konstruksi ke Arah Penelitian Deskriptif. Penerbit Adipura, Yogyakarta.

Downloads

Published

2022-06-20

How to Cite

Thamrin, H., Bulkis, S., Malaysia, E., Aquastini, D., & Fadjeri, M. (2022). Analisis Vegetasi di Hutan Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara . Buletin Poltanesa, 23(1), 157–167. https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i1.1075

Issue

Section

Forest Management